Secercah Sinar (Postingan Para Member's)

KEMURAHAN ALLAH 
 Agustinus Ferry Sutanto

Bacaan roma 11

Ayat berkesan:

Roma 11:11-12, 28-36 (TB)  Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! *Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu*.
Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.
*Mengenai Injil mereka adalah seteru Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang.*
*Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya*. 
Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka,
demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan.
Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua.
*O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!*
Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? 
Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? 
*Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!*

Manusia ketika membuat kesepakatan / perjanjian dengan sesamanya sering tidak memenuhi isi kesepakatan, dan hasilnya pihak yang melanggar perjanjian tidak akan mendapatkan tujuan perjanjian dibuat bahkan ada konsekwensinya. 

Hari ini injil menjelaskan bagaimana perjanjian Tuhan dengan nenek moyang bangsa israel dimana perjanjian itu sering kali dilanggar oleh keturunan israel . Hal ini menyebabkan bangsa lain diluar israel mendapatkan kesempatan menikmati janji Tuhan yang sama karena ketidaktaatan bangsa israel itu. 

Apakah dengan tidak setianya bangsa israel membuat Tuhan melupakan janjiNya? Tuhan ternyata tetap menunjukkan kemurahanNya pada bangsa ini yg juga diberikan kasih karunia lewat penebusan dosa oleh Kristus. Janji Tuhan selalu digenapi karena kesetiaanNya pada janjiNya dan berbeda dengan perjanjian yang dibuat manusia.

PUJILAH TUHAN KARENA DIA SETIA DAN MURAH HATI, SIAPAKAH KITA YANG BEGITU BERHARGA DIMATANYA?




##########################################################################################

JANGAN PEGANG KONSEP “USAHA DIRI” PARA AGAMAWAN TAPI JANGAN JUGA PEGANG KONSEP “KEPASIFAN” PARA HYPERGRACER
kiriman Dicky Priatna

Para agamawan percaya bahwa mereka perlu bekerja keras untuk memperoleh hal-hal baik dari Allah. Sebaliknya, para hypergracer percaya bahwa “sekecil apapun itu, tidak ada andil apapun dari manusia untuk memperoleh hal-hal baik dari Allah.”

Dalam hal ini, kaum agamawan lebih objektif melihat Alkitab dibanding para hypergracer. Para agamawan melihat dalam Alkitab, bahwa ada yang kita terima sebagai pemberian "CUMA-CUMA" (Rm 3:24) dan ada juga yang kita terima sebagai "UPAH" (1 Kor 3:8 ; Why 11:18), namun para hypergracer ingin dua-duanya GRATIS. Itu adalah akibat doktrin kasih karunia menyimpang yang membius mereka sehingga mereka kehilangan keobjektifitasan mereka dalam memahami Alkitab.

Namun, kita jangan menjadi keduanya, “usaha diri” para agamawan adalah #sia_sia, “kemalasan” para hypergracer adalah #kebodohan.

Pengampunan dosa-dosa dan penebusan adalah cuma-cuma, dalam hal ini adalah benar , “tidak ada andil apapun dari manusia”. Tetapi Tuhan juga menjanjikan upah (1 Kor 3:8 ; Why 11:18), soal upah ini bukan perkara gratis, ini soal apakah kita rajin atau malas.

Tuhan memperingati kaum beriman tentang “menderita kerugian” (1 Kor 3:15). Jika “gagal mendapatkan upah” itu tidak mendatangkan kerugian apa-apa bagi kita, maka silahkanlah Anda bermalas-malasan, toh kita tidak akan rugi apa-apa walaupun gagal dapat upah. Tetapi Tuhan berkata siapa yg tidak mendapatkan upah, pasti menderita kerugian (1 Kor 3:12-15), kerugian apa ? yang pasti kerugian itu akan membuat Anda “meratap dan mengkertakan gigi”. (Mat 8:12 ; 13:38)

PERTUMBUHAN HAYAT

Memperoleh upah itu adalah hasil pertumbuhan hayat, namun pertumbuhan hayat itu bukan soal “usaha diri”, tetapi perihal “makan Kristus”.

Konsep yg saya beritakan adalah penyaluran hayat Allah ke dalam manusia, melalui #rajin “makan Kristus”. Makan Kritus itu perlu kerajinan dan latihan (baca buku Makan Tuhan). Tetapi walaupun “makan Kristus” itu perlu kerajinan dan latihan, namun bukan kerajinan dan latihan kita yang membuat kita bertumbuh dalam hayat melainkan makanan itu sendirilah yg mengerjakannya, makanan itulah kasih karunia yang perlu kita nikmati dengan rajin.

Misalnya, jika kita rajin makan nasi dan daging ayam maka kita akan bertumbuh. Namun bukan kerajinan kita yang membuat kita bertumbuh, melainkan nasi dan daging ayam itulah yang membuat kita bertumbuh. Nasi dan daging ayam yang masuk ke dalam tubuh kita, dicerna, diasimilasi, diserap, dan akan menjadi butir-butir darah kita dan sel-sel jaringan tubuh kita yang terus akan bertumbuh seiring dengan kerajinan kita memakan makanan yang sehat dan bergizi.

Pengampunan dan penebusan adalah cuma-cuma, tetapi upah hanya dapat diperoleh jika kita bertumbuh dalam hayat sampai kita mencapai standard pertumbuhan hayat yang Allah kehendaki. Jalan bertumbuh dalam hayat adalah makan Kristus.

Itulah sebabnya Tuhan berkata : "Akulah roti hidup, barang­siapa memakan Aku, akan hidup oleh Aku." Makan Tuhan, baru bisa bertumbuh, bertumbuh dalam hayat adalah dengan menerima hayat Allah ke dalam kita, menjadi isi kita. Bertumbuh dalam hayat bukan dengan usaha diri, bukan dengan mengerti Alkitab di otak, juga tidak cukup hanya dengan percaya kepadaNya, menyembahNya, melainkan harus memakan Dia.



####################################################################################################################

JANGAN PEGANG KONSEP “USAHA DIRI” PARA AGAMAWAN TAPI JANGAN JUGA PEGANG KONSEP “KEPASIFAN” PARA HYPERGRACER

Para agamawan percaya bahwa mereka perlu bekerja keras untuk memperoleh hal-hal baik dari Allah. Sebaliknya, para hypergracer percaya bahwa “sekecil apapun itu, tidak ada andil apapun dari manusia untuk memperoleh hal-hal baik dari Allah.”

Dalam hal ini, kaum agamawan lebih objektif melihat Alkitab dibanding para hypergracer. Para agamawan melihat dalam Alkitab, bahwa ada yang kita terima sebagai pemberian "CUMA-CUMA" (Rm 3:24) dan ada juga yang kita terima sebagai "UPAH" (1 Kor 3:8 ; Why 11:18), namun para hypergracer ingin dua-duanya GRATIS. Itu adalah akibat doktrin kasih karunia menyimpang yang membius mereka sehingga mereka kehilangan keobjektifitasan mereka dalam memahami Alkitab.

Namun, kita jangan menjadi keduanya, “usaha diri” para agamawan adalah #sia_sia, “kemalasan” para hypergracer adalah #kebodohan.

Pengampunan dosa-dosa dan penebusan adalah cuma-cuma, dalam hal ini adalah benar , “tidak ada andil apapun dari manusia”. Tetapi Tuhan juga menjanjikan upah (1 Kor 3:8 ; Why 11:18), soal upah ini bukan perkara gratis, ini soal apakah kita rajin atau malas.

Tuhan memperingati kaum beriman tentang “menderita kerugian” (1 Kor 3:15). Jika “gagal mendapatkan upah” itu tidak mendatangkan kerugian apa-apa bagi kita, maka silahkanlah Anda bermalas-malasan, toh kita tidak akan rugi apa-apa walaupun gagal dapat upah. Tetapi Tuhan berkata siapa yg tidak mendapatkan upah, pasti menderita kerugian (1 Kor 3:12-15), kerugian apa ? yang pasti kerugian itu akan membuat Anda “meratap dan mengkertakan gigi”. (Mat 8:12 ; 13:38)

PERTUMBUHAN HAYAT

Memperoleh upah itu adalah hasil pertumbuhan hayat, namun pertumbuhan hayat itu bukan soal “usaha diri”, tetapi perihal “makan Kristus”.

Konsep yg saya beritakan adalah penyaluran hayat Allah ke dalam manusia, melalui #rajin “makan Kristus”. Makan Kritus itu perlu kerajinan dan latihan (baca buku Makan Tuhan). Tetapi walaupun “makan Kristus” itu perlu kerajinan dan latihan, namun bukan kerajinan dan latihan kita yang membuat kita bertumbuh dalam hayat melainkan makanan itu sendirilah yg mengerjakannya, makanan itulah kasih karunia yang perlu kita nikmati dengan rajin.

Misalnya, jika kita rajin makan nasi dan daging ayam maka kita akan bertumbuh. Namun bukan kerajinan kita yang membuat kita bertumbuh, melainkan nasi dan daging ayam itulah yang membuat kita bertumbuh. Nasi dan daging ayam yang masuk ke dalam tubuh kita, dicerna, diasimilasi, diserap, dan akan menjadi butir-butir darah kita dan sel-sel jaringan tubuh kita yang terus akan bertumbuh seiring dengan kerajinan kita memakan makanan yang sehat dan bergizi.

Pengampunan dan penebusan adalah cuma-cuma, tetapi upah hanya dapat diperoleh jika kita bertumbuh dalam hayat sampai kita mencapai standard pertumbuhan hayat yang Allah kehendaki. Jalan bertumbuh dalam hayat adalah makan Kristus.

Itulah sebabnya Tuhan berkata : "Akulah roti hidup, barang­siapa memakan Aku, akan hidup oleh Aku." Makan Tuhan, baru bisa bertumbuh, bertumbuh dalam hayat adalah dengan menerima hayat Allah ke dalam kita, menjadi isi kita. Bertumbuh dalam hayat bukan dengan usaha diri, bukan dengan mengerti Alkitab di otak, juga tidak cukup hanya dengan percaya kepadaNya, menyembahNya, melainkan harus memakan Dia.
#########################################################################################################

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menderita Dengan Sabar

Pengujian dan Pencobaan